Cerita 1:
Aku memiliki adik perempuan dan ibu kami selalu membelikan baju yang sama untuk kita dengan motif dan ukuran yang sama.saat kami bermain bersama, adikku berkata kepadaku bahwa ibu telah mati karena terbunuh. aku bertanya kepada adikku "siapa yang membunuh ibu?"dia menjawab "kamu" aku hanya tersenyum adikku memang memiliki selera humor tinggi.
Cerita 2:
Ibuku orang yang menyebalkan karena dia selalu melarangku untuk keluar rumah. kemarin aku pergi diam-diam dengan pacarku bernama adam. kami pergi disebuah danau perbatasan kota. dan keesokan harinya terdengar kabar bahwa adam tewas terbunuh dengan sebilah pisau dapur didanau perbatasan kota, hingga saat ini polisi belum menemukan barang bukti pembunuh itu. aku sangat menyayangkan itu tapi aku tidak ingin datang kepemakamannya karena ibuku pasti melarangku.
Cerita 3:
Namaku Leo, aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini. Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan? Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah, setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras. "Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah. Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan? .
Cerita 4:
Aku tak habis pikir bagaimana kerja polisi di kota tempat tinggalku.akhir2 ini banyak kejadian pembunuhan dan pembunuhnya belum tertangkap.tempo hari ada seorang wanita yang dibunuh di dekat pabrik tekstil di pinggir kota.dia ditusuk dengan sebuah pisau pembelah es.pisau itupun membuat orang awam pun bergidik...pisau itu terdapat gantungan tengkorak manusia...hal itu membuat ibuku takut untuk keluar rumah,tapi aku mengatakan bahwa tidak akan apa2 bila berhati hati..tapi ibuku tetap khawatir karena dia yakin polisi tidak mampu berbuat apa2...duh bagaimana polisi ini...kata ibuku barang bukti alat pembunuhnya pun belum ketemu..
Cerita 5:
Istriku telah meninggal pada bulan april kemarin...aku sangat mencintainya...kemudian malam itu aku mencoba bernostalgia dengan membuka lemari baju istriku...banyak baju yang indah yang sering dikenakannya semasa dia hidup...tiba2 kutemukan buku diary miliknya..kubaca hingga halaman terakhir...dan beginilah isinya..02/14:hidupku baru saja dimulai bersamamu02/28:aku hanya diciptakan untukmu03/20:kematian tak akan sanggup memisahkan kita03/25:aku tak akan pernah melepasmu04/10:aku tak punya banyak waktu lagi05/05:apakah kamu mengerti?....Aku pun membacanya berulang ulang,tapi aku tetap tak tahu apa maksud dari istriku...
Cerita 6:
Aku bersama istri dan kedua anakku ingin pergi pulang ke kampung halamanku di desa terpencil di kaki sebuah gunung,di tengah jalan anak2ku kelaparan sehingga kamipun sepakat turun untuk makan di restoran di sepanjang jalan...tiba di sebuah restoran,kamipun meminta sopir berhenti...selagi kami makan ada berita di tv restoran tentang kecelakaan bus yang terkena batuan longsor dari gunung...kecelakaan itu ternyata bus yang kami tumpangi tadi dan terjadi tak jauh dari lokasi kami...dengan santai istriku bilang...seharusnya kita tidak turun dari bus itu tadi...akupun terkejut dan bilang...apa maksudmu?apa kau ingin mati?...tapi sejenak aku berpikir dan kemudian berkata...ya ternyata kau benar..kita tidak seharusnya turun dari bus itu..
Cerita 7:
Ku bolak balik halaman koran lokal yang sedang kubaca..tak ada yang menarik..hanya berita politik basi dan pembunuhan berantai..Gak ada yang asik nih...Lalu di halaman iklan kulihat ada toko baru yang menjual benda2 seni..ada diskon 30% untuk pembelian dalam minggu ini..boleh nih pikirku..Kulangkahkan kaki ke toko tersebut..tokonya ternyata cukup kecil namun benda2 di dalamnya cukup lengkap..ada patung2 hewan dan benda2 lainnya..sepintas kulihat beberapa patung berbentuk kepala manusia di bagian paling atas rak etalase. Kuambil patung berbentuk burung hantu dan kubawa ke kasir. Aku tanya ke kasir "siapa yang membuat patung2 disini". Dia menjawab pemilik toko ini yang membuatnya. "Wah mirip sekali ya patung2 disini dengan aslinya, apa ya rahasianya". Kasir itu menjawabku sambil berbisik "Patung2 disini dibuat menggunakan cetakan dari benda aslinya,bukan pahatan". Ketika akan membayar kutanya kapan kira2 pemilik toko ini membuat patung yang baru lagi,dan kasir itu menjawab. "Sepertinya sebentar lagi dia mau membuat patung yang baru, dia baru saja menemukan cetakan yang pas untuk patung barunya lagi" sambil tersenyum kepadaku.
Cerita 8:
Aku telah kehilangan tiga orang isteri. Ketiganya tewas karena alkohol. Kau tahu? alkohol itu sungguh sangat-sangat berbahaya!!.Isteri pertamaku adalah seorang pecandu alkohol, dia sangat gemar meminum wine. Setelah dua tahun pernikahan kami, dia menderita keracunan alkohol yang berujung pada kematiannya.Aku menikah lagi dengan seorang wanita. Ternyata dia juga sangat menyukai wine, kematian isteri ke dua ku juga karena alkohol.Untuk ketiga kalinya aku menikah dan untuk ketigakalinya pula aku kehilangan isteriku. Dia tewas dengan cara yang berbeda. Lehernya patah ketika dia jatuh dari tangga rumah kami. Kau tau? dia tidak sedang mabuk. Dia selalu menolak meminum wine.
Cerita 9:
Malam itu kami berempat sedang melakukan perjalanan dan kami tersesat di sebuah hutan, kami perhatikan hutan ini memang aneh, daritadi kami selalu melihat beberapa peti kayu berserakan dimana mana, hingga akhirnya kami bertemu seorang nenek tua dan mengajak kami untuk menginap di penginapan kecil miliknya. Keesokan harinya aku pergi ke sebuah pasar dekat situ untuk membeli perbekalan buat kami untuk melanjutkan perjalanan kembali. Saat hendak ingin membayar, aku mendengar masyarakat sekitar sedang membicarakan mayat mayat yang tidak dikenal dibuang disebuah hutan sekitar situ, aku pun bertanya apakah hutan itu adalah hutan yang kami lewati semalam. Dan benar, hutan itu hutan yang kami lewati semalam, pantas saja, kemarin banyak peti peti dan ternyata peti isi berisikan mayat. Salah seorang bapak berkata kalau pelakunya adalah seorang wanita tua yang dalam sehari itu selalu membunuh 3 orang dengan meracuninya makanan dan membuang mayatnya dihutan tadi. Malamnya sebelum kami makan malam, aku izin untuk keluar sebentar ke pasar tadi, aku menyuruh teman temanku untuk makan malam duluan. Dipasar aku membeli sesuatu yang aku lupa untuk membelinya tadi pagi. Saat aku kembali aku melihat teman temanku sudah tertidur lelap di ruang makan. "Dasar, habis makan malah ketiduran, kekenyangan kali ya" fikirku. Aku pn langsung menuju ruang tamu dan alangkah kagetnya aku, aku melihat 3 buah peti yang sepertinya pernah aku lihat di hutan kemarin.
Cerita 10:
Seorang gadis kecil sekarat karena penyakit yg di deritanya. Ibunya diberitahu dokter umur putrinya tak lagi panjang. Suatu hari seorang pekerja sosial mendengar cerita ini, dan bertanya kepada ibunya "Apa yang bisa kami bantu untuk putri anda?", "Aku cuma berharap putriku bahagia menjelang kematiannya" kata sang ibu. "Mungkin kami bisa membantu, biasanya anak yang sakit bisa kembali ceria jika bisa bertemu selebriti idola nya", "Ya aku percaya itu bisa membantu" kata si ibu, "Siapa penyanyi favorit putri anda?", tanpa ragu si ibu menjawab "Justin Bieber!".Sang anak begitu girang kedatangan Justin Bieber, Justin bertanya kepadanya "Apa yang sangat kau inginkan saat ini? katakan padaku, aku akan mengabulkan semua permintaanmu", sambil menangis sang gadis kecil menjawab "Yang aku inginkan hanya terbebas dari sakitku, punya banyak teman baru, dan bisa bermain lagi". "Aku janji akan mengabulkan semuanya" jawab Justin.Beberapa menit kemudian, sang gadis kecil terbebas dari sakitnya, dan setelah itu dia tidak pernah sakit lagi. Dia di kembalikan kepada ibunya, tidak lagi terkurung di kamarnya, punya banyak teman baru, dan bermain dengan orang-orang sepanjang waktu.Sementara Justin Bieber dimasukkan ke dalam penjara.
Cerita 11:
Namaku Greham, aku adalah orang yang biasa saja. Aku memiliki hobi bermusik tertutama bermain piano. Selama aku hidup, aku mengidolakan seorang pianis ternama di negeri ini, dia bernama W Noven Deeth Gubavil. Entahlah aku sendiri tak mengerti apa kepanjangan dari huruf W di depan namanya itu, tapi aku rasa itu nama panggung yang ia gunakan semenjak konser pertamanya sukses beberapa tahun silam.
Hari ini Gubavil akan mengadakan konser terakhir dalam rangkaian tur keliling dunianya, Ya kota ku menjadi destinasi terakhir konsernya. Tentu aku tak ingin melewatkan kesempatan ini, aku ingin melihat idolaku. Malamnya aku bersiap-siap untuk berangkat ke konsernya. Sesaat setelah keluar rumah aku melihat malam begitu cerah dan bulan purnama bersinar terang. "Hari ini akan menjadi kenangan yang paling indah dalam hidupku" gumamku.
Akhirnya aku tiba di gedung pertunjukkannya. Gedung itu terlihat tua karena memang di bangun pada zaman pertengahan. Dari 1000 kursi yang disediakan hanya 1 kursi yang tak terisi. Tak lama konser pun dimulai, Gubavil memainkan piano nya dengan sangat indah. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.57 tiga menit lagi adalah penutupan rangkaian konser, sebagai puncaknya Gubavil akan memainkan salah satu lagu dari komposer kenamaan dunia. Tepat pukul 00.00 dia mulai memainkan lagu itu dengan piano dan di iringi oleh biola. Sejenak aku melihat penampakan bulan purnama yang bercahaya terang di jendela yang berada di langit-langit gedung pertunjukkan. "Ahh, lagu ini memang luar biasa ketika dimainkan dengan piano dalam keadaan malam ini. Ini adalah lagu yang indah untuk mengakhiri ini semua, ya yang terakhir".
Cerita 12:
Malam ini adalah malam minggu. Malam yang indah untuk pergi ke luar bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung bakso, atau hanya sekedar window shopping dan nongkrong di taman.Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat untuk keluar.Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini, di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru kubeli 2 bulan lalu. Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya begitu murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa itu bisa terjadi, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak merasakan ada yang aneh.Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku tetap positif thingking barang kali ini terjadi karena aku baru dari luar.Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru semakin dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding, ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk, serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Good bye malming suram
Cerita 13:
Aku bekerja sebagai programmer di perusahaan Multimedia, karena jarak antara rumah dan kantorku sangat jauh jadi aku harus berangkat ke kantor setiap pukul 4 pagi dan kembali ke rumah pukul 10 malam. Rumahku berlantai 3 dan saat ini hanya aku dan anaku yang menempati di lantai teratas, Ketika aq pulang dan lekas mandi anaku berteriak memanggilku, setelah kudatangi ternyata anaku kaget karena ada monster di jendela, saat kubuka jendelanya ternyata itu adalah hanya dahan pohon, akupun menenangkan anaku lalu ke kamar tidurku, menutup semua jendela dan tidur. Tetapi baru saja sepuluh menit terlelap kembali aq terbangun karena anaku memanggil kembali bahwa ada moster di jendela, akupun membuka jendela dan memang hanya ada dahan pohon disana, mungkin ini yang dilihat anaku sebagai monster, pikirku, dan aku langsung memasang gorden yang tidak bisa dibuka agar anaku tidak melihat ranting itu lagi. Akupun kembali ke kamarku dan kulihat ternyata memang dahan pohonnya sudah mencapai jendela, besok akan kutelepon tukang kayu untuk menebangnya, ucapku dalam hati. Esoknya aq hubungi penebang kayu temanku untuk menebang pohon di rumahku, dua jam kemudian temanku meneleponku bahwa semua pohon besar yang hanya berjarak 50 meter di belakang rumahku sudah ditebang, akhirnya nanti malam aku bisa beristirahat dengan tenang, ucapku.
Cerita 14 :
namaku mark, aku seorang pekerja kantoran. belum lama ini aku pindah kesebuah apartemen. tempat ini hanya memiliki enam lantai, sepuluh kamar setiap lantai. uniknya, nomor kamar selalu diawali dengan angka yang menunjukan lantai kamar. beberapa hari ini, aku tidak dapat tidur nyenyak. selalu dengan alasan yang sama, suara bising laki laki dan perempuan dari kamar tepat diatas kamarku. dari suara bising mereka, aku tahu kalau mereka bertengkar, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka ocehkan. suara si pria selalu lantang dan membentak. sementara suara si wanita melengking seakan tidak mau kalah.sudah 3 hari berturut-turut mereka begitu terus termasuk hari ini. hingga akhirnya kuputuskan mengambil sapu dan membenturkan ujung gagangnya ke langit-langit kamarku sembari berteriak, "jangan berisik!, tidak semua orang mau mendengar ocehan kalian!, beberapa orang harus bangun pagi-pagi sekali!". tidak berapa lama, akhirnya mereka diam. kukira mereka tidak akan mengulangi ini lagi. tapi aku salah, esoknya mereka kembali ribut. malah lebih keras dari sebelumnya. dengan kesal, kuulangi lagi hal yang sama dengan kemarin. anehnya, suara mereka langsung hilang, tidak seperti kemarin. akhirnya kuputuskan tidur. ketika aku baru terbaring, terdengar suara pistol 3 kali dari atas, kemudian terdengar suara laki-laki itu berteriak dari kamarnya. "jangan pernah menyuruhku diam, atau aku juga akan menembakmu seperti istriku!". tidak memakan waktu lama, aku langsung mengambil ponselku dan menelpon penjaga apartemen. aku menjelaskan semuanya dengan panik. Betapa kecewanya aku, ketika sang induk semang hanya menjawab, " anda dari kamar 605?, tidurlah pak, anda hanya mimpi buruk".
Cerita 15 :
Pagi ini hari yang sangat cerah. Burung-burung bernyanyi saling bersahutan. Aku sangat menikmati sinar mentari yang menerpa wajahku karena disini matahari sangat jarang terlihat. Aku duduk di ruang tamu yang menghadap jendela apartemen. Kuraih pancake hangat yang baru saja kumasak sebagai sarapan pagi. Tatkala itu kulihat Mrs. Brown melambaikan tangan ke arahku. Ah, senangnya hati ini melihat dia dengan riang gembira beraktivitas sehari-hari. Padahal beberapa hari ini anaknya mengatakan kalau dirinya sedang sakit keras. Tapi ya sudahlah, barangkali sakit yang dideritanya sudah hilang.
Hari menjelang siang dan ini sudah waktunya untuk pergi ke kantor. Aku bersiap-siap untuk turun menuruni lift apartemen menuju tempat pemberhentian bus. Tatkala itu aku mendapat kejutan informasi bahwasanya Mrs. Brown yang periang itu telah meninggal. Sontak aku berpikir, bukankah tadi Mrs Brown baru saja kulihat?! Lantas tadi yang menyapaku siapa?!.
Cerita 16 :
Salt Lake, merupakan tempat yang menawarkan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Ini ditandai dengan banyaknya pengunjung yang datang silih berganti untuk menikmati keindahannya. Disamping itu, tempat ini menawarkan lokasi perburuan di zona area khusus. Aku dan pacarku mampir untuk ikut memeriahkan musim berburu. Kami berkenalan dengan Sherif penjaga hutan. Mr. Brown namanya beserta asistennya. Mereka cukup profesional di bidangnya. Akhirnya perburuan pun dimulai. Aku dan pacarku sungguh sangat menikmati perburuan ini tapi sayangnya kami jadi lupa waktu hingga kemalaman. Untunglah kami bertemu Mr.Brown dan asistennya. Kami diijinkan menginap sehari di rumahnya.
Rumah Mr.Brown cukup besar untuk profesi sekelas Sherif hutan. Akhirnya kami tahu bahwa dia mewarisi sejumlah kekayaan dari orangtuanya sehingga dia bisa memiliki rumah sebesar itu. "Tidak heran!" gumamku. Dia juga rupanya hobi berburu. Hal ini bisa dilihat dari koleksi-koleksi kepala binatang yang nangkring di dinding. "Saya sudah berkeliling dunia berburu segala jenis binatang buruan" katanya. Suatu ketika pacar ku melihat ada 1 space dinding yang dibiarkan kosong. "Mr.Brown, kenapa yang ini diberi plat tapi tidak ada kepala buruannya?!" tanya pacarku. "Oh, ini adalah space spesial yang aku siapkan untuk perburuanku malam ini. Kebetulan malam ini ada sepasang buruan yang tersesat di hutan! Lumayan untuk menambah koleksi!" pintanya. "Oh, wah kami bisa ikut kan?!" tanya pacarku antusias dengan mata berbinar. "Tentu saja, bahkan sekarang pun aku sudah melihatnya!!"
Cerita 17 :
Hari ini suasana kota sedang ramai, tidak seperti biasanya. Menurutku, ini kejadian yang sangat luar biasa. Orang-orang berkumpul di suatu tempat. Hey, bukankah itu Fred, George dan Ginny?! kenapa mereka tidak ke sekolah. Aku rasa ini sekarang bukannya jam pulang. Ada juga Mr dan Mrs.Brown. Mereka tampaknya sibuk untuk menelepon seseorang. Entahlah, aku pun juga tidak peduli. Sekonyong-konyong Ambulan dan mobil Polisi pun tiba. Benar kan, ini pasti ada acara khusus. Sayup-sayup kudengar rintihan tangisan dari kerumunan itu. Suaranya terdengar cukup familiar bagiku. Hal ini tentu saja cukup menggelitik rasa ingin tahuku, ada apa sih sebenarnya. Lalu akupun mendekati kerumunan itu. Aku langsung terjerembab ke belakang melihat kondisi sebenarnya. Aku tidak ingin mempercayai apa yang baru saja kulihat. Aku melihat sesosok tubuh berdarah dengan wajah hancur tak bersisa. Dia mungkin jatuh dari ketinggian apartemen di sebelahnya. Tapi kenapa pacarku dan ibuku menangis meraung-raung disekitar tubuh itu?! dan kenapa setiap orang seakan tidak menyadari aku ada disamping mereka?! ini merupakan hari yang paling membingungkan dalam hidupku.
Cerita 18 :
Malam itu aku pulang telat, lumayan lama juga telatnya, walaupun sebelumnya aku memang telah izin kepada isteriku karena ada pertemuan diluar dengan klien. Cape, lelah, ngantuk rasanya sudah tak tertahankan. Sesampainya dirumah, kuparkir mobil di garasi lalu segera menuju pintu depan. Tok tok tok, berkali-kali kuketuk pintu tapi tak juga dibukakan, mungkin isteriku terlalu lelap atau apalah. Sebenarnya, bisa saja aku lewat pintu belakang, tapi jalan menuju kesana tidak ada lampu, gelap dan menakutkan. "Ah kutunggu saja isteriku membuka pintu sambil duduk-duku di bangku teras, hawanya sejuk sekali, apalagi dengan tubuh seletih ini..."
Tiba-tiba kudengan suara orang berjalan menyeret sesuatu dari arah belakang rumahku "Ah aku sangat lelah, hampir saja aku pulas jika tak mendengar suara itu" aku segera bangun dan coba mencari tahu...Siapa itu? seperti isteriku.. apa yang dia bawa itu, gelap sekali sehingga aku tak jelas melihatnya...
Sejak kejadian itu, isteriku tak pernah lagi menegurku, saat di meja makan, saat tidur, atau saat menonton tv dia tak pernah menegurku, saat kusapa pun dia cuek saja. Sampai aku merasa benar-benar marah, kubanting gelas yang ada di meja hingga pecah, dia terlihat sangat ketakutan, lalu dia pergi melapor polisi dan lebih memilih tinggal di penjara daripada bersamaku di rumah ini. Apa aku begitu kejam? entahlah, yang pasti sudah tak ada seorangpun yang tinggal dirumah ini, aku sangat bersedih....
Cerita 19 :
Namaku Mugi, aku berumur 9 tahun dan saya tinggal di Tokyo, Jepang saat mengalami kejadian ini. Malam itu adalah malam tahun baru, orang tuaku pergi keluar kota dan saya sendirian di rumah. Hujan salju diluar sangat lebat dan dingin, orang tuaku berkata padaku bahwa mereka tidak akan pergi lama, jadi aku menunggu kepulangan mereka di ruang tamu sambil menonton televisi. Ada sebuah jendela kaca yang besar di dekat televisi, dan dari jendela tersebut, aku dapat melihat betapa lebatnya hujan salju diluar.Aku duduk di sofa dan tengah menonton acara tv kesukaanku, tiba-tiba aku melihat sesosok figur yang tinggi dan berbadan tegap dari luar jendela di dekat tv tersebut, dan berjalan mendekat menuju rumahku aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena hujan salju yang lebat. Semakin lama sosok tersebut semakin mendekat akhirnya saya dapat melihat sosok tersebut merupakan seorang pria dan ia memegang sesuatu di tangannya yang sepertinya pisau. Aku merasa sangat ketakutan, bahkan aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut, dan kuberi ruang kecil untukku mengintip. Sosok pria tersebut kini berdiri tepat diluar jendela, dan sepertinya ia sedang menatap ke arahku. Seperti dugaanku, pria tersebut sedang membawa pisau besar, yang bisa saja membunuhku. Dalam ketakutanku yang luar biasa itu, tiba-tiba pintu depan terbuka, dan ternyata itu adalah ayah dan ibuku yang telah pulang dari luar kota. Disaat aku melihat ke luar jendela, sosok pria tinggi dan mengerikan itu menghilang. Aku langsung berlari dan memeluk ibuku, kemudian Ibuku bertanya “Mengapa kau terlihat sangat ketakutan nak?” aku menjawab sambil menangis di pelukannya “Tepat diluar jendela dekat tv itu tadi, ada sesosok pria yang mengerikan dan sedang membawa pisau yang besar, sepertinya pria tersebut ingin membunuhku.”Ibuku berkata “Mungkin itu hanya halusinasimu saja nak.” ”Benar, itu mungkin hanya halusinasimu saja, lagipula salju di luar sangat lebat, sangat jarang orang berjalan-jalan diluar pada saat seperti ini“ sahut ayahku. Beberapa saat kemudian, secara kebetulan, Ayahku melihat jejak kaki salju di belakang sofa. Pada malam itu juga, aku dan kedua orang tuaku memutuskan untuk menginap di rumah nenekku selama beberapa hari.
Cerita 20 :
Aku bekerja sebagai tukang kayu di puncak gunung. Gunung tersebut memiliki lereng yang curam dan jarang dilewati oleh banyak orang, karena jarang sekali ada pemukiman penduduk di lereng gunung. Namun, ada desa kecil di kaki gunungnya dan disanalah tempat aku tinggal, setiap harinya aku mengendarai mobilku untuk pulang dan pergi ke tempat kerja. Pada suatu hari, saat perjalanan pulang sehabis lelah bekerja, tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam yang hampir menabrakku dari arah yang berlawanan. Untung saja aku sempat menghindar, aku pikir bodoh sekali pengendara mobil tersebut, apa dia sedang mabuk?. Bebera meter kemudian, aku terkejut, kudapati seorang wanita sedang berdiri tepat ditengah jalurku dan sesegera mungkin kuinjak rem mobilku.Aku buka kaca jendela mobilku dan menyapanya “Hai! Apa yang sedang kau lakukan disana?” wanita tersebut lalu menengok ke arahku, dan menjawab “Bisakah kau menolongku?” ketika ia memandangku, aku dapat melihat kesedihan yang terpancar di wajahnya, lalu kujawab “Baiklah, apa yang bisa kubantu?”Wanita tersebut berjalan menghampiriku dan mengatakan bahwa ia membutuhkan tumpangan. Lalu aku membukakan pintu mobil dan menanyakan kemana arah yang mau ditujunya. “Apa kau melihat mobil yang melintas kearah yang berlawanan denganmu?” tanya wanita tersebut. “Satu-satunya mobil yang kutemui dari arah yang berlawanan adalah mobil hitam yang hampir menabrakku tadi” Jawabku. “Ya, itu maksudku!” Kata wanita itu. “Apa yang kau inginkan dari mobil itu?.” tanyaku, kemudian wanita itu menjelaskan “Itu adalah mobilku, mobil itu sebenarnya berjalan tanpa awak, sebelumnya aku mengendarai mobil itu sendirian, lalu kusadari bahwa salah satu ban-nya bocor. Ketika aku keluar untuk memeriksa ban yang bocor tersebut, aku lupa untuk menarik rem tangan sehingga mobil tersebut meluncur di jalan miring yang lurus dan panjang ini dengan sendirinya, dan sepertinya mobilku telah berjalan cukup jauh”Aku tertegun setelah mendengar kisahnya. Kemudian ku putar balik mobilku untuk mengejar mobil wanita ini. Sesaat kemudian, aku melihat mobil hitam milik wanita tersebut sedang terhenti di sebuah tikungan karena menabrak pohon. Aku lalu memeriksa mobil tersebut, sepertinya kondisinya masih baik-baik saja dan layak jalan. Wanita tersebut mengucapkan terima kasih kepadaku dan kembali mengendarai mobil itu.Sungguh pengalaman yang aneh, aku hampir ditabrak oleh mobil tanpa pengemudi, apabila lengah sedikit saja, aku bisa mati konyol…
Cerita 21 :
Namaku Bernard dan aku seorang pecinta binatang. Di rumah, aku memiliki banyak binatang peliharaan seperti kucing Persia, anjing bulldog, anjing Labrador yang menjadi kesukaanku, ikan koi, burung beo, dan kura-kura.Pada suatu hari aku mendapat sebuah e-mail dari sebuah Yayasan Penangkaran Hewan. E-mail tersebut berisikan foto-foto dari hewan-hewan yang terluka dan cacat, yayasan tersebut mengklaim bahwa mereka meminta sumbangan demi menyelamatkan hewan-hewan terlantar yang tersebut.Dengan penuh perasaan iba, kulihat satu persatu foto hewan-hewan tersebut, ada seekor rusa yang kehilangan salah satu kakinya dan penuh luka akibat diburu oleh binatang buas, ada seekor kucing yang kehilangan salah satu matanya sedangkan mulutnya seperti terkoyak, ada seekor domba yang terlihat memiliki banyak darah di telinganya, ada seekor anjing yang kehilangan dua kaki depannya, dan masih banyak lagi.Aku pun akhirnya memutuskan untuk mengirimkan sebagian besar simpananku untuk aku sumbangkan ke yayasan tersebut. Keesokan harinya aku kembali memperoleh e-mail dari yayasan tersebut. E-mail tersebut berisikan beberapa foto dari hewan-hewan yang sebelumnya terluka atau cacat, kini ditampilkan secara bertahap sudah kembali pulih, dan menjadi sehat kembali, serta ada sebuah lampiran video. Ketika kubuka video tersebut, ber-setting di sebuah peternakan, aku dapat meilhat hewan-hewan yang terluka maupun cacat pada foto-foto sebelumnya, kini mereka sudah dapat berlari-lari kesana kemari, makan, dan beraktivitas seperti biasanya, seperti mereka tidak pernah mengalami luka maupun cacat tersebut.Namun, seminggu setelah itu, aku melihat di berita bahwa Yayasan Penangkaran Hewan tersebut ditutup secara paksa oleh pemerintah, dan pemiliknya dikenai hukuman penjara. Aku berpikir, apa yang salah dengan perbuatan baik yang dilakukan pemilik yayasan tersebut? Ia meminta sumbangan dari sesama pecinta binatang untuk menyelamatkan banyak hewan terlantar yang terluka maupun cacat.
Cerita 22 :
Mr.Brown adalah seorang dokter di RS St.Victoria. Dia bekerja di divisi UGD yang menangani pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan secepatnya. Hari ini adalah hari Natal dan dia berencana untuk merayakan dengan pacarnya. Sayangnya, sang pacar sudah merencanakan jauh hari untuk merayakan hari Natal dengan keluarganya. Dan yang lebih apesnya lagi, malam ini mendapat shift jaga. Rumah sakit tempat dia bekerja merupakan rumah sakit yang sering menjadi rujukan apabila ada kasus yang mendesak. Malam ini sudah tidak terhitung berapa banyak operasi gawat darurat yang dilakukannya. Ini membuatnya cukup capek dan agak tidak konsentrasi.
Pagi ini sudah selesai dia melakukan jaga shift, sekalian melakukan check up rutin terhadap beberapa pasien yang ditanganinya. Ketika sampai di apartemen dia mngecek beberapa peralatan pribadinya. "Hey, dimana salah satu gunting bedahku?" gumamnya. Kalau tidak salah aku menggunakan benda itu untuk mengoperasi beberapa pasien tadi malam. "Hah, hari ini merupakan hari yang suram!!" dan dia tidak mengingat barang yang hilang itu lagi. Tanggal 31 Desember, Mr.Brown berlibur ke Alaska. Dia sudah mengajukan cuti beberapa tahun sebelumnya dan dikabulkan oleh Direktur RS. "Hari ini merupakan hari pergantian tahun. Aku tidak mau mengurusi segala tetek bengek urusan RS untuk sementara. Kalau perlu, aku akan menonaktifkan seluruh telepon selular yang kumiliki" gumamnya. Tok..tok..tok.. suara pintu hotel tempatnya menginap diketuk seseorang. "ah ini pasti Roomboy yang membawakan makanan pesananku" katanya. Perkiraannya meleset, bukannya makanan yang dibawa tapi sekotak kecil dihiasi dengan pita berwarna ungu. Sembari mengucapkan terima kasih, Mr.Brown pun menutup kembali pintu hotel tempat dia menginap. Dia berasumsi ini kado pasti diberikan oleh pacarnya karena merasa tidak enak hati. Dengan semangat dibukanya kado tersebut dan "VOILA", isinya adalah benda yang beberapa hari yang lalu sempat hilang. Dia pun bingung, siapa yang mengirimkannya, padahal dia hanya memberitahu akan cuti sementara dan tidak ada info kemana dia akan berlibur. Peristiwa ini sampai sekarang selalu mengusik pikirannya. Beberapa orang di RS dan kenalannya tidak ada yang merasa mengirim sesuatu pada tanggal tersebut. Lantas siapa?!
Cerita 23 :
Umur adik perempuanku 12 tahun sekarang. Kemarin pagi, saat kedua orang tuaku pergi aku menyuruhnya menjemur pakaian yg telah kucuci. Semua pakaian sudah kucuci malam sebelumnya, kecuali baju2 lengan panjang. Sehabis menjemur, ia langsung pamit untuk bermain di rumah teman. Sorenya aku pergi ke pengajian, tapi celakanya tidak ada satupun baju yang cocok di lemariku. Aku teringat pada baju yg dijemur adikku. Dengan segera aku mengambil dan menyetrikanya, lalu memakainya. Setelah mengancing lengannya aku pergi. Pintu rumah kukunci dan kuncinya ku titipkan pada tetangga. Lalu aku mengirim sms ke orangtua dan adikku soal kepergianku dan letak kunci rumah. Dan kemudian aku berangkat ke pengajian.
Cerita 24 :
Aku masuk kuliah tahun ini. Aku tinggal di asrama. Asramaku ini memiliki 3 lantai dengan 10 kamar tiap lantainya. "Anak baru ya?", seseorang menegurku dari balik kamar nomor 2 saat aku baru masuk kedalam gedung itu. "Iya" ujarku singkat. "Ah, ini kamarku, nomor 23" ujarku. kesan pertamaku adalah gedung ini terlihat angker tapi sangat bersih. "Bagaimana tidak mau bersih, ada 3 orang pembantu dan tiap lantai satu pembantu untuk membersihkan sampah tiap penghuni kamar" kataku dalam hati. Salah satu pembantu itu adalah mbok ijah. Jangan ditanya tentang komitmennya dengan kebersihan, walaupun sudah tua dan tidak diperbolehkan naik turun tangga karena penyakit, tetap dia bisa membersihkan lantai satu sendirian. Suatu hari sepulang dari kampus aku beli banyak bungkus makan karena tugas kuliah menumpuk menunggu untuk dikerjakan. Tidak akan sempat walaupun keluar makan sebentar. Aku sadar sampah berserakan dilantai ketika aku selesai dengan tugasku dimalam harinya. Pasti nanti juga ada yang membersihkan, pikirku dalam hati sambil menaruh sampah-sampah tersebut didepan pintu kamar. Dan benar saja, pagi-pagi terbangun aku melihat bayangan mbok ijah dari balik jendela kamarku. Aku yakin pasti dia sedang membersihkan sampah-sampah bekas semalam.
Cerita 25 :
aku dan 3 temanku adalah sekelompok pemuda yang suka berburu foto-foto di rumah yang "katanya" berhantu.berharap dapat "gambar" yang bagus,kami pun berangkat ke rumah hantu dekat komplek perumahan di pinggir kota...setibanya disana,kamipun mengambil foto sebanyak-banyaknya...namun setelah kami periksa tak ada satupun foto yang aneh...akupun iseng dengan mengambil foto kita berempat di rumah hantu itu dan mengeditnya dengan menambah gambar hantu memakai photoshop...keesokan harinya kutunjukkan foto itu ke teman2ku dan mereka serentak ketakutan...hahaha...bodohnya mereka pikirku....
Cerita 26 :
hari ini kayaknya aku bakalan main lagi nih ke rumah si Timmy. Asik! Timmy itu orangnya asyik banget, kekanak2an, agak aneh, suka jailin orang. sebelas duabelas lah sama aku. hahah. yang bikin lebih mantap lagi adalah, Timmy punya satu orang adik perempuan dan seorang kakak laki-laki. Hobi kami adalah mem-bully adik perempuannya dan menganggu kakak laki-lakinya sampai dia ngamuk.. ahahha.
Hari ini adalah jadwal kami bermain bola. tapi karena latihan masih nanti sore, masih bisa dong gangguin mereka. target pertama kami adalah Kimmy, adik perempuannya. seperti yang dilakukan kebanyakan anak usianya, dia bermain barbie.
"hei Kimmy, kamu main apa?" tanya Timmy.
"Oh, ini kami sedang bermain bersama barbie," jawabnya.
"Ha, kok kami? Emangnya temen kamu ke sini ya?"
"eh jangan main-main ya! kamu gak liat tuh temenku! duduk dibelakang kamu!" teriaknya pada Timmy. kami menengok. gak ada siapa2 tuh. hanya satu kesimpulannya.
"Hahahha kimmy punya teman khayalan! wakaka!"
"Dia bukan khayalan! dia temanku! benar-benar ada!" teriak Kimmy."jadi kalo ada mestinya gak ada dong yang bisa menghalangi kami merusak barbie kamu?!" Timmy raih barbienya. Timmy jambak rambut barbie itu lalu dia lepaskan tangan dan kepalanya. Kimmy hanya bisa menangis meraung2. ahaha! kasian deh, suruh aja teman khayalanmu bantuin benerin barbie itu!
Lalu kami pun mengganggu Tommy. enaknya ngapain ya?? kemudian ide sangat jahil muncul di kepalaku.
"Kita lepaskan saja tarantula peliharaan dia, pasti mama kamu nanti marahin dia!!" bisikku ke telinganya. awalnya dia ragu. setelah aku bujuk, akhirnya dia mau, dengan satu syarat.
"Aku akan masuk kamarnya dan membuka kandangnya, tapi kamu jaga dari luar ya, nanti kasih tau aku kalo Tommy datang!" katanya kepadaku. “Beress...”, jawabkuakhrnya tommy keluar kamar juga, kayaknya mau ke kamar mandi. kesempatan buat kami nih! Kami mengendap-endap ke dalam kamarnya. aku berjaga di mulut pintu, Timmy mendekati kandang tarantula. Gawat! Tommy berjalan kembali ke kamarnya! ternyata dia bukan ke kamar mandi tapi cuman ambil minum, pantas aja cepet bgt.
"Tim! Tim! Tommy datang!" bisikku. sudah tidak mungkin bagi kami untuk keluar kamar, ketauan nih. akhirnya tommy datang, tidak mempedulikanku yang ada di depan pintu. dia memang selalu dingin pada semua orang. akhirnya setelah melihat Timmy di dekat kandang tarantula, barulah dia bicara, yang membuatku terhenyak, "ngapain lagi kamu masuk ke kamarku? lagi main sama siapa? sendirian aja? main diluar aja,, cari temen sana"
2. Aku adalah sipembunuh adam, karena dia tau barang bukti bahwa ada meninggal dengan ditusuk pisau dapur sedangkan polisi belum mengetahui barang bukti.
BalasHapus3. Leo sebenarnya adalah kakak kelas yang mati, jadi dia hantu dari keempat siswa itu.
4. Aku adalah sipembunuhnya, sama seperti cerita nomor 2. cuma aku yang tau barang bukti pembunuhan itu pisu pembelah es bergantungan tengkorang sedangkan polisi tidak tahu.
5. bukankah april bulan 4? sedangkan diary yang bertuliskan, "apakah kamu mengerti" itu ditanggal 5 bulan mei? mungkin arwah istrinyaa.
6. Istrinya benar, kalo saja mereka tidak berhenti dan turun. mungkin longsor itu terjadi setelah mereka melintasi tempat kejadian dan tidak akan ada kecelakaan tersebut.
7. Sebenarnya barang barang antik itu bukan olahan melainkan asli, sedangkan pemiliknya adalah pembunuh yang sudah mendapat cetakan ( si akulah korban selanjutnya ).
8. Mungkin si suami kesal karena selalu ditolak oleh sang istri untuk minum wine, makanya dia membunuh si istri dengan cara mendorong ke tangga dan mati.
9. Neneknya psikopat, temannya bukan tidur melainkan sudah mati karena keracunan makanan.
10. Si gadis itu dibunuh justin. sedangkan justin dilaporkan ibunya ke polisi.
11. W? Wolferine? jadi semua penonton mati termasuk aku karena dibunuh sang pianis?.. " lagu yang pas untuk mengakhiri semua ini, ya yang terakhir " ? bukankah berarti mati?
12. Bukankah guling harusnya berwarna pink? ntah kenapa menjadi putih? mungkin si guling lelah :v atau aku meluk pocong sebagai teman tidur?
13. Yang dilihat anaknya memang pohon tersebut dan pohon tersebut memang monster, kenapa? karena temannya bilang semua pohon 50 meter dibelakang rumah sudah ditebang? bukankah pohon tersebut berada tepat dijendela kamar anak itu?
14. bukankah kamar 605 berada dilantai paling atas? apakah yang bertengkar selama itu hantu atau hanya imajinasi si aku doang?
15. Hantu mrs. brown atau itu memang lambaian terakhirnya mrs.bworn?
16. Plat itu disediakan untuk pasangan tersebut, merekaa adalah buruan mr.brown.
17. Mayat itu adalah si aku.
18. sang suami " siaku " sebenarnya mati, istrinya ketakutan karena si aku "arwah" yang membanting gelas tersebut. istrinya lebih memilih tinggal dipenjara karena dia telah membunuh si aku "suami".
19. Mungkin kedua orangtua si aku adalah hantu? dan mereka mati dibunuh oleh orang besar tersebut, dan orang besar berniat untuk membunuh si aku juga? tetapi dia lari ketakutan dan meninggalkan jejak karena meliat hantu orangtua si aku?
20. Wanita tersebut hantu? karena dia bilang saat dia minta tolong ban mobilnya bocor? sesampai di tikungan tempat mobilnya menabrak pohon, mobil itu terlihat baik-baik saja dan layak pakai? atau itu memang mobil hantu?
21. sipengirim e-mai pembunuh hewan? bagaimana mungkin anjing yang gak ada kaki, mata kucing yang cacat. kembali beraktivitas normal? sipengirim e-mail membeli hewan hewan baru dari uang sumbangan tersebut?
NB- gagal paham keknya
23. Bukankah baju lengan panjang belum dicuci? emang iya dia ke pengajian dengan baju lengan pendek? lantas bagaimana dengan kancing lengan bajunya?
24. Mbok ijah? kan si mbok di lantai 1? sedangkan si aku di nomer 23 otomatis lantai 2? apakah mbok ijah sudah meninggal? dan bayangan tersebut adalah arwah si mbok?
25. bukankah harusnya dalam poto itu hanya bertiga + hantu editan? mungkin salah stu temannya didalam poto adalah hantu, atau si aku yang didalem poto adalah hantu. -tidak disebutkan pto tersebut dari kamera siapa? kalu dari kamera temannya, otomatis temannya yang ada didalam poto tersebut adalah hantu.
26. si Timmy adalah hantu.
26 itu hantunya adalah si aku
Hapusno 1 susah jawabannya, apa iya si aku memang membunuh ibunya? alasannya? apa dia bosan dengan ibunya yang selalu membelikan mereka berdua baju yang sama dengan ukuran yang sama?
BalasHapusKarena si aku adalah anak laki laki,dan adiknya prempuan.so,aku marah karena dibelikan baju perempuan seperti baju adiknya
HapusHah nomor 25 itu bang,aku dan 3 temanku otomatis mereka ber4 ,salah pemikiran abang.ada juga beberapa yang salah dari bang tama ^^
BalasHapusTerus nomor 26 itu bukan timmy nya yang hanti tapi adalah yang berperan sebagai "aku"
BalasHapus