Sebelumnya saya telah memberikan pertanyaan kepada anda 'apakah anda seorang psikopat?', tapi apakah anda sendiri tahu apa itu yang dimaksud psikopat, nah kali ini akan saya jelaskan tentang apa itu psikopat...
Bila
kita bertanya kepada ”Prof. Google” dan ”Prof. Yahoo”, maka kita
dibimbing pada sebuah ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia Wikipedia. Tepatnya pada alamat berikut: http://id.wikipedia.org/wiki/Psikopat. Apa katanya? Psikopat adalah Sakit Jiwa. Psikopat berasal dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa dan pathos
yang berarti penyakit. Maka tepatlah psikopat sebagai sakit jiwa.
Pelakunya disebut dengan ”sosiopat”, secara harfiah berarti berpenyakit
sosial dan kenyataannya para pengidap psikopat ini berperilaku
antisosial.
Apa Sich Psikopat Itu?
Masih
menurut ensiklopedia tersebut, psikopat tidak sama dengan gila karena
seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Sedangkan tindakan
orang gila tidak dalam kendali kesadarannya. Orang gila lebih dikenal
sebagai skizofrenia/psikosis
Gejala psikopat sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya
seringkali disebut “orang gila tanpa gangguan mental”. Menurut
penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati.
Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang
berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa,
pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Menurut seorang ahli psikopati dari Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase
yang rumit, suka memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan
untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri, suka berbuat
pelanggaran serta tidak memiliki rasa bersalah dan sesal bila telah
melakukan kesalahan. Uniknya lagi, kebanyakan pengidapnya adalah
orang-orang yang cerdas, pandai meyakinkan dan ber-IQ tinggi. Nah, lho!
Jika
demikian maka kita sepertinya tengah dikepung para psikopat, Lihat
saja, orang-orang elit (elit politik, elit hukum, elit ekonomi, elit
budaya, elit sosial) kita. Kaum elit kita adalah orang-orang yang
cerdas, pandai berkomunikasi secara meyakinkan apa lagi menebarkan janji
(politik), suka melakukan pelanggaran hukum dan moral tetapi ketika
ketahuan maka kepandaiannya berbicara digunakan untuk berbelit-belit
memutarbalikkan fakta bahkan sudah tertangkap tanganpun masih pandai
berkelit, berbohong, telepon sana telepon sini, mengatur siapa saja
untuk memanipulasi fakta, membuat drama persidangan dan lain sebagainya.
Bila menang di persidangan maka tertawa terbahak-bahak tanda puas
setengah mati dan bila kalah hanya tersenyum tanpa merasa bersalah sama
sekali sambil bergumam ”tunggu pembalaskanku”. Inilah psikopat yang sesungguhnya.
0 komentar:
Posting Komentar